Selasa, 18 Juni 2013

Cerpen Tabrak Lari

Hari ini adalah sabtu pagi yang berembun dimana semua orang di desa melakukan kegiatan dengan malas.Termasuk anji, dan amin yang berprofesi sebagai supir dan kondektur bus,dan aku sebagai pemiliknya yang sedang libur sekolah ingin mencari pengalaman baru dengan ikut bus untuk mencari penumpang mencari penumpang.
Pada pukul 06.00 kami pun mulai mencari penumpang dengan ngetem di prapatan dimana tempat biasa para bus mencari penumpang. Kami pun mendapat 4 orang penumpang dengan tujuan rabasa. Namun tiba-tiba ada orang yang menghamppiri ku dan ia meminta uang. Katanya sih buat jatah dia, aku pun sedikit bingung lalu aku lari untuk memanggil amin untuk menanyakan mau apa orang tadi. Ternyata amin langsung menghampirinya dan memberi ia uang 8 ribu rupiah. Aku pun bertanya-tanya dalam hati dan mengeluarkan ekspresi aneh. Lalu amin pun menjelaskann6ya kepada ku bahwa dia adalah agen(calo) yang sering disana untuk meminta uang 1 penumpangnya 2 ribu rupiah.
Akupun tiba di terminal bus rabasa untuk makan dan istirahat.saat aku sedang santai di depan rumah makan dan menikmati keramaian di terminal ternyata ada orang aneh datang lagi untuk meminta uang aman aku pun bingung kenapa ia minta kepada setiap supir bus. Aku pun langsung bertanya kepada amin siapa orang itu. Ternyata orang itu adalah boss copet atau ketua copet di daerah lampung selatan yang bernama Furqon.Aku bertanya lagi kenapa harus di kasih. Katanya amin biar mobil yang membayar tidak di naiki copet dan aman di perjalanan.
Pukul 01.00 itulah waktu ku untuk ngetem karna banyaknya mobil dan kita harus antre dan setiap mobil yang ngetemdi terminal hanya di beri waktu 30 menit dan membyar 10ribu untuk kosong dan ditambah 2ribu setiap satu penumpang.
Dan kami pun keluar dari terminal dengan 4 penumpang dan kami kembali berhenti di bunderan untuk mencari penumpang sebanyaknya.
Kami pun tiba kembali di rumah pukul 04.00wib dengan membawa uang 200ribu untuk di storkan berikut rinciannya yaitu berangkat mendapat 250ribu dan pulang 350ribu. Ya wajar saja penumpang sudah jarang apalagi sudah banyak kendaraan sepeda motor. Lalu uang yang kami dapat di potong pengeluaran 300ribu dengan rincian untuk beli minyak 190ribu, makan 60ribu, dan gaji kru sebesar 150ribu.Setelah di rumah kami mencuci bus dan membicarakan untuk besok. Ternyata amin tidak bisa ikut membawa rombongan yang akan kami bawa menuju kares beach. Dan terpaksa aku harus ikut untuk besok.
Keesokan harinya pun tiba yaitu hari minggu. Aku dan anji pun bersiap untuk menuju kerumah yang telah menyater kami tepat di desa tita jaya. Ternyata pada saat kai kesana mereka sudah pada menunggu kami yaitu para muda mudi yang ingin pergi berakhir pekan. Dan kai pun berangkat pada pukul 07.00 wib
Dan kami pun tiba disana pada pukul 12.00 wib dan mereka langsung berpencar bersama pasangannya masing- masing. Namun aku pun melihat ada seorang wanita dari rombongan kami sendirian. Aku pun langsung menghampirinya dan mengajak dia berbincang-bincang, berkenalan, dan jalan-jalan bersama dia.
Ternyata kami merasa cocok sebagai teman cerita. Dan kami pun pergi menyebrangi pulau yang disana cukup bagus pemandangannya. Karna terlalu asyik ngobrol aku dan citra lupa waktu. Dan citra pun di telpon oleh temannya karena di sangka citra hilang. Setelah menutup telpon aku dan citra pun langsung bergegas menuju mobil. Tetapi, tiba – tiba hujan turun, sehingga kami harus berteduh sambil sedikit demi sedikit jalan meneju mobil.
Ternyata sampai di mobil kawan- kawan citra mengeluarkan wajah- wajah kesalnya terhadap citra dan tidak sedikit pula yang memarahinya. Setelah semua kumpul kami pun langsung berangkat pulang tepat pada pukul 15.30 wib
Tetapi sial menghampiri kami saat hujan lebat dari arah berlawanan muncul motor yang sedang kebut di saat hujan karna mereka yang membawa motor kaget karna muncul bus kami dan merekapun jatuh dan motor mereka terlindas ban mobil bus kami. Kami pun merunkan kecepatan untuk melihat keadaannya ternyata hanya motornya saja yang rusak. Kami pun melarikan diri karna kebetulan tidak ada kendaraan lain.
Kami pun sedikit taut lalu kami mengambil inisiatif mengambil jalan pintas dan kami berhenti untuk melihat keadaan bus. Aku pun turun dari bus ternyata bagian front bumper penyok. Lalu aku dan anjipun melepasnya di saat hujan deras. Tapi sial yang kedua kai menghampiri kami yaitu salah satu baut nya tidak bisa lepas karena sudah di las. Namun dengan cara paksa akhirnya front bumper trlepas. Lalu front bumper kami buang di depan TPU di daerah itu.
Tak jauh dari daerah situ saat keluar dari jalan pintas tak lama ada kemacetan yang membuat aku dan anji panik yang kami pikir ada cegatan polisi yang mencari kami dan panjang macetnya sejauh 3 km yang memakan waktu lebih dari 30 menit.
Namun rasa takut kami telah tiada di karenakan kami sudah tahu penyebab kemacetan, dan tidak seperti yang kami kira. Ternyata penyebab macet yaitu tumbangnya pohon besar di tengah jalan yang di akibatkan oleh hujan yang deras dan angin yang kencang.
Setelah melewati kemacetan kami pun mampir kembali mampir ke pusat perbelanjaan MM. Dan aku kembali di ajak jalan bersama dengan citra di mall tersebut. Namun aku hanya menemani citra saja karena aku sedang berhemat dan citra pun bertanya kenapa tidak ada satupun barang yang ku beli. Aku pun hanya bisa menjawab bahwa tidak ada yang ingin aku beli.
Seiring waktu berlalu, citra mengajak ku ke tempat fashion store dan ia memilih-milih beberapa baju untuk ku. Akupun berusaha menolak, namun ia berkata anggap saja ini hadiah atas aku telah menemaninya. Jadi, ya ku terima saja pemberiannya. Waktu pun sudah menunjukan pukul 18.00 wib dan kami harus kembali ke bus untuk pulang.
Saat perjalan pulang citra pindah ke belakang untuk menemani aku berdiri di depan pintu dan ia meminta nomer hp ku. Namun ada beberapa temennya yang mengejek jika dia dekat aku. Tetapi itu hanya sekedar becandaan.
Dan akhirnya aku pun tiba di rumah. Setelah membersihkan mobil dan mandi. Aku pun memikirkan kejadian hari ini yang mengandung rasa malu ,takut, senang, dan yang lain mejadi satu. Dan aku pun dapat mennyimpulkan bahwa di kehipan ini Tuhan Yang Maha Esa Telah meberikan nikmat kepada kita suatu kenikmatan yaitu berfikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar