Selasa, 22 November 2016

Makalah Tingkat Produksi dan Masyarakat Berkembang

1.            Latar Belakang

Dewasa ini Indonesia merupakan negara berkembang yang banyak mengalami masalah di bidang ekonomi yang dimana masyarakat mengalami masalah yang kompleks, dimana indonesia terus berusaha memajukan kehidupan masyarakatnya guna mensejahterakan kehidupan masyarakatnya agar mampu bersaing dengan negara lain yang jauh lebih berkembang dan tidak menjadi negara yang tertinggal terutama di bidang ekonomi. Banyak usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu dari masyarakat indonesia hal itu mulai dari pengembangan usaha kecil dan menengah hal itu di dorong dengan kebijakan pemerintah dengan adanya program kredit usaha rakyat yang dimana program tersebut diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan tingkat produktifitas masyarakat dalam menghasilkan produk-produk tertentu.
Selain itu juga tingkat produksi tersebut menandai  seberapa berkembangnya masyarakat tersebut, karena tentu semakin tinggi tingkat produksi maka semakin tinggi tingkat pendapatannya dan tingginya pendapatan tanda mulai berkembang dan majunya masyarakat tersebut. Namun selain itu juga masyarakat maju bisa dilihat dari tingkat konsumsimnya.
Indonesia sendiri merupakan negara yang mempunyai sumberdaya alam yang sangat melimpah seperti hasil hutan, pertambangan, hasil laut dan pertanian. Tapi indonesia masih saja menjadi negara dunia ketiga/negara berkembang karena kurangnya sumber daya manusia yang mampu mengolah potensi-potensi yang dimiliki indonesia. Ciri negara berkembang seperti, pendapatan rendah, pendidikan penduduknya rata-rata rendah, tingkat pertumbuhan penduduk tinggi dan angka pengangguran yang tinggi






2.            Rumusan Masalah

Pada kesempatan kali ini rumusan masalah yang akan diangkat adalah :
·         Mengapa tingkat produksi mempengaruhi berkembangnya sebuah masyarakat?
·         Apa yang mempengaruhi tingkat produksi masyarakat yang tinggi?


3.            Kerangka Teori dan Pembahasan

Walt .W. Rostow “Teori Pertumbuhan Tahapan Linear”, proses pembangunan bergerak dalam sebuah garis lurus yakni masyarakat yang terbelakang ke masyarakat yang maju dengan tahapan sebagai berikut:
·         Masyarakat Tradisional dan masyarakat pertanian. Ilmu pengetahuan masih kurang.
·         Prakondisi untuk Lepas Landas, masyarakat tradisional terus bergerak walaupun sangat lambat dan pada suatu titik akan mencapai posisi pra-kondisi untuk lepas landas.
·         Lepas Landas ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi. Tabungan dan investasi yg efektif meningkat 5% - 10 %.
·         Bergerak ke Kedewasaan dan teknologi diadopsi secara meluas.
·         Jaman Konsumsi Masal yang Tinggi, Pada tahap ini pembangunan sudah berkesinambungan

Beranjak dari apa yang dijelaskan  Walt .W. Rostow tentang “Teori Pertumbuhan Tahapan Linear”, maka produksi juga dapat dikatakan sebagai sebuah titik berat yang memiliki peran dalam sebuah negara dengan masyarakat yang sedang berkembang.

            Kata produksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa. Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut produsen. Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut produk. Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan nelayan termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan, pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini:
·         Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian, peternakan, dan perikanan.    
·         Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi. Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari singkong atau membuat pakaian dari kain.

Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor produksi. Apa itu faktor produksi? Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama), sedangkan modal dan tenaga kerja disebut faktor produksi turunan.
·         Faktor Produksi Alam: Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
·         Faktor Produksi Tenaga Kerja: Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan.
·         Faktor Produksi Modal: Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan.
·         Faktor Produksi Keahlian: Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Masalah Produksi
            Dalam menghadapi kelangkaan sumber daya, orang harus menetapkan pilihan terbaik dari berbagai kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Nah, untuk menganalisis penentuan pilihan dan permasalahan ekonomi dapat digunakan beberapa pedoman pertanyaan sebagai berikut.
·         Apa yang akan Diproduksi (What)
Pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana asal usul barang dan jasa hingga bisa memenuhi kebutuhanmu? Tentu saja barang-barang tersebut tidak asal dibuat saja, melainkan seorang produsenharus mampu menguraikan pertanyaan ”what”. Pertanyaan ini menyangkut tentang  barang apa yang akan dihasilkan dan berapa banyak jumlah yang akan diproduksi. Jadi, pertanyaan ”what” untuk menentukan penggunaan satu sumber daya tertentu dan apa yang akan dihasilkan.
·         Bagaimana (How)
Setelah Anda menjawab pertanyaan pertama, pertanyaan selanjutnya yaitu bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang yang diinginkan tersebut. Ya, pertanyaan ”how”  untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan, dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal. Artinya, hasil yang diinginkan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
·         Untuk Siapa (For Whom)
Di sekitar tempat tinggal Anda mungkin terdapat industri rumah tangga. Dari kegiatannya, sebenarnya industri tersebut memproduksi barang untuk siapa? Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri ataukah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luar negeri? Jika untuk konsumsi di dalam negeri, masyarakat manakah yang menjadi target penjualan? Kemudian, bagaimana pendistribusiannya, apakah melalui koperasi, pasar, toko, atau membeli langsung dari produsen?

                    











4.            Kesimpulan

Jadi sebuah masyarakat yang memiliki tingkat produksi yang tinggi akan berimbas pada penghasilan yang tinggi pula, dimana yang kita tahu masyarakat dengan penghasilan yang tinggi adalah salah satu tanda dari sebuah negara negara berkembang ataupun sudah maju, dan maka dari itu pemerintah harus mampu mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri guna memenuhi kebutuhan konsumsi nasional agar tidak bergantung pada negara asing sebagai penyuplai produk yang kita butuhkan, bahkan ketika kebutuhan nasional tercukupi kita bisa mencoba melakukan kegiatan ekspor guna memajukan kegiatan perekonomian negara itu sendiri.





Daftar Pustaka

Hoogveli, Ankie MM. 1985. Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang. Edisi pertama.
Jakarta: CV.Rajawali
Sovie, Niam. 1987. Materi Pokok Sistem Ekonomi Indonesia. Jilid 1.
Karunika Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar