Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam, baik itu tumbuhan ataupun hewan. Sebagian masyarakat Indonesia telah
mengoptimalkan potensi alam yang ada baik itu untuk konsumsi secara pribadi
ataupun untuk membuka usaha yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia baik itu
tumbuhan ataupun hewan ternak ataupun peliharaan. Di Indonesia tumbuhan telah
banyak dibudidayakan untuk menunjang kehidupan masyarakat baik itu tumbuhan
sayur-sayuran, buah, ataupun sekedar tumbuhan hias. Bahkan beberapa daerah juga
terkenal karena tumbuhannya seperti malang yang terkenal dengan apelnya, medan
terkenal akan jeruknya, ataupun demak yang terkenal dengan jambunya, dan masih
banyak lagi daerah yang terkenal akan kekayaan alamnya yang dibudidayakan.
Untuk membudidayakan sebuah tumbuhan tentu tidaklah mudah diperlukan pembibitan
kontur tanah yang cocok, serta penyiraman dan pemupukan yang sesuai karena untuk menghasilkan suatu produk yang
unggul diperlukan sebuah keseriusan dalam pengolahan. Selain tumbuhan Indonesia
juga kaya akan spesies fauna (hewan) yang beragam, banyak spesies yang hidup di
Indonesia baik air ataupun daratan. Tidak sedikit peternakan atau tempat
budidaya yang ada disetiap daerah, tentu saja peternakan sapi, ayam, kambing,
ikan lele, ataupun hewan yang menjadi makanan sehari-hari kebanyakan masyarakat
masih menjadi sesuatu yang mendominasi. Karena kebutuhan masyarakat ataupun
tingkat konsumsi masyarakat sangatlah tinggi untuk beberapa komoditas tersebut.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika komoditas tersebut seperti sapi yang
sekarang ini terus saja naik harganya terlebih lagi peternakan yang ada dalam
negeri tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendorong kita harus
mendatangkan sapi dari luar negeri seperti austaralia ataupun negara lainnya
yang tentu lama-kelamaaan akan membuat Indonesia mengalami ketergantungan
kepada negara-negara pengimport. Masyarakat Indonesia harusnya mampu
mengoptimalkan potensi yang ada di dalam negeri ini, dengan melakukan budidaya.
Namun tak semua mampu dalam modal untuk melakukan sebuah usaha terlebih untuk
budidaya sapi diperlukan modal yang sangat besar. Di Indonesia sendiri
alternatif pengganti sapi untuk konsumsi sendiri sangatlah banyak, salah
satunya adalah kelinci. Kelinci sendiri merupakan salah satu hewan yang dapat
dimanfaatkan dagingnya untuk konsumsi, dan untuk melakukan budidaya dan usaha
ternak kelinci masihlah sangat besar peluangnya karena budidaya kelinci masih
sangatlah jarang, terlebih lagi selain untuk dikonsumsi kelinnci bisa dijadikan
hewan peliharaan. Sehingga peluang usaha untuk bidang ini sangatlah terbuka
lebar, terlebih bila kita mampu memasarkannya dengan baik. Bukan tidak mungkin
kita bisa sukses dengan usaha ini terlebih bila kita juga mampu membuka usaha
rumah makan yang menyediakan olahan dari kelinci seperti sate kelinci. Di
Indonesia sendiri terdapat banyak jenis kelinci, kelinci
yang paling baik adalah jenis New Zealand White dan Californian. Kedua jenis
kelinci ini memiliki bobot yang cukup berat, selain itu jenis kelinci lain yang
biasa dipilih untuk produksi daging adalah kelinci flam dan kelinci lokal atau
kelinci jawa.
Rumusan Masalah
·
Apa yang diperlukan dalam budidaya
kelinci?
·
Bagaimana cara budidaya kelinci?
·
Apa keuntungan yang didapat dari
budidaya kelinci?
Pembahasan
·
Cara Budidaya Kelinci
Langkah awal yang
harus dipersiapkan untuk memulai usaha ternak kelinci adalah menyiapkan kandang
atau tempat budidaya. Jenis kandang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Ada
kandang tempat pembiakan dan kandang tempat pembesaran. Selain fungsinya,
kandang ternak kelinci dibedakan berdasarkan tipenya.
·
Kandang terbuka
Kandang terbuka
atau kandang tipe ranch ini berupa hamparan lahan yang sekelilingnya di beri
pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area
pagar tersebut disediakan naungan atau rumah bagi kelinci untuk berteduh dan
tempat istirahat.
Kandang ini sudah
menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem
seperti ini, pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas,
kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam
memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang
luas. Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
·
Kandang tertutup
Kandang tertutup merupakan kandang kelinci
yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang ini cocok untuk usaha ternak
kelinci pedaging. Pengelolaan bisa dilakukan secara intensif. Untuk usaha
ternak kelinci dengan kandang tertutup, diperlukan setidaknya dua tipe kandang.
Yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang tipe postal adalah kandang untuk
menempatkan menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus.Digunakan sebagai
kandang perkembangbiakkan, yaitu untuk membesarkan anak-anak kelinci setelah
disapih dari induknya. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang
didesain untuk satu ekor kelinci per kandang. Biasanya digunakan untuk
pembesaran ternak kelinci potong. Ukuran kandang untuk kelinci 60x40x40, atau
disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras kelinci yang digunakan. Ukuran
kandang jangan terlalu besar, agar kelinci tidak banyak bergerak. Sehingga
energi kelinci tidak habis dipakai bergerak melainkan lebih banyak menjadi
daging. Sekaligus juga jangan terlalu kecil karena akan membuat kelinci tidak
nyaman dan stres. Letak kandang harus bisa terkena sinar matahari pagi. Namun
aliran udara tetap lancar sehingga suhunya tetap sejuk. Ingat, kelinci lebih
tahan terhadap kedinginan daripada kepanasan. Kelinci juga tidak menyukai
lingkungan yang lembab. Dinding dan lantai kandang kelinci bisa terbuat dari
kisi-kisi bambu, kayu atau kawat. Khusus untuk lantai, celah antara kisi jangan
terlalu renggang agar kaki kelinci tidak terperosok. Bila dibuat dari kawat,
hendaknya dibuat juga bagian lantai yang dialasi triplek atau papan untuk kelinci
beristirahat. Karena lantai kawat akan membuat otot-otot kaki kelinci tegang.
Dindinng dan lantai dari kawat paling mudah pemeliharaannya dan tidak lembab
bila terkena air.
Memilih bibit
atau calon indukan kelinci harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit
berperan besar menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci
menentukan produktivitas dan kualitas hasil budidaya.
Berikut ini
beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:
·
Cari
kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari
kelinci-kelinci yang
menghasilkan banyak anak dalam
sekali kelahiran.
·
Bobot
tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
·
Memiliki
pinggul yang bulat penuh.
·
Punggung
tidak cekung.
·
Mata
cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
·
Bulu
bersih, terutama di sekitar kelamin.
Ternak kelinci
bukanlah tergolong dalam hewan ruminansia, sebab kelinci bukan hewan memamah
biak, tapi kelinci juga merupakan hewan herbivore (pemakan tumbuhan) sehingga pakan sapi dapat dijadikan pakan kelinci namun pakan kelinci belum
tentu disukai sapi. Kelinci termasuk hewan yang suka segala jenis tumbuhan,
rumput, pagar, daun pepohonan, daun kacang-kacangan, sayuran, wortel bahkan
bunga sekalipun disukai kelinci. Untuk itu pakan kelinci tidak terlalu sulit
diperoleh, tapi sebaiknya jika kita ingin memelihara kelinci dengan kualita
bagus maka pakan sebaiknya tetap diperhatikan kandungan gizinya.
Selain hijauan atau tumbuhan kelinci juga sebaiknya diberi konsentrat
agar pertumbuhan dan perkembangan kelinci peliaraan atau kelinci ternak bisa
maksima. Bahan pembentuk konsentrat yang
cocok untuk kelinci dalah:
·
Dedak
halus
·
Bungkil
kelapa
·
Bungkil
kedelai
·
Tepung
mineral
Adapun rumput/ tumbuhan yang cocok untuk pakan kelinci
antaranya:
·
Sayuran:
hampir semua sayuran baik debirikan kepada kelinci, seperti; kangkung, bayam,
daun ubi, wortel dan lain-lain.
·
Daun
kacang-kacangan atau leguminose, daun legume juga merupakan salah satu pakan
kelinci yang terbaik, daun kacang-kacangan ini seperti; daun lamtoro, daun
kacang panjang, kacang tanah, rumput polong-polongan dan lainnya.
·
Buah-buahan,
buah-buahan dalam jumlah kecil dan sesekali dapat sangat baik diberikan untuk
kelinci. Jadi kesimpulannya, untuk memelihara
kelinci sebagai ternak sebaiknya dipenuhi syarat-syarat pakan, yang paling
utama adalah rumput atau tumbuh-tumbuhan, untuk menghemat biaya konsentrat
dapat diberikan 3 hari sekali. Jika anda memiliki modal yang cukup maka
sebaiknya konsentrat untuk kelinci pliharaan atau ternak sebaiknya diberikan
setiap hari.
Mengawinkan kelinci
Salah satu
parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat
tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci
memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada
jenis rasnya.
Secara
alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda
berahi sebagai berikut:
§
Terlihat gelisah, perilakunya selalu
mencari-cari pejantan.
§
Suka menggosok-gosokkan dagunya pada
benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain.
§
Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan
kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan.
Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukan sejumlah betina dan
pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.
Sedangkan
cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan dalam
satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau
tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.
Berikut ini
hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
§
Kelinci siap untuk dikawinkan setelah
berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras.
§
Masa berahi kelinci berlangsung selama
11-15 hari.
§
Dari masa berahi satu ke masa berahi
selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
§
Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari,
tergantung jenis ras.
§
Secara alami masa menyusui kelinci
bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci
masa menyusui eksklusif
dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi hijauan agar
belajar makan sambil tetap
menyusui, jangan disapih. Anak kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
§
Kelinci betina bisa dibuahi lagi
(subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan.
§
Dalam satu tahun, kelinci bisa
mengalami hingga 5 kali kehamilan.
§
Jumlah anak dalam satu kali kelahiran
4-12 ekor, tergantung jenis ras.
§
Masa produktivitas biasanya
berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah
dan kualitas anakan menurun
Pemeliharaan
kelinci tak serta merta hanya diberi makan saja ada hal-hal yang perlu di
perhatikan, seperti:
1.
Sanitasi
dan Tindakan Preventif
Tempat
pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat
yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit
kulit.
2.
Pengontrolan
Penyakit
Kelinci
yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu
badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera
dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah
penyakit.
3.
Perawatan
Ternak
Penyapihan
anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan
kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup
dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang
terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya
dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
4.
Pemberian
Pakan
Jenis
pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah,
sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang
panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang
tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu
pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan
dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak
yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan
pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air
minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5.
Pemeliharaan
Kandang
Lantai/alas
kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari
harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi
harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat
dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
·
Keuntungan Yang Di Dapat
Budidaya kelinci ini menawarkan banyak keuntungan karena
selain hasil panen utama (Daging, dan bulu), sama seperti ternak kambing dan
sapi hasil panen tambahan bisa didapat melalui penjualan kotoran yang dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk. Bila secara hitungan kasar keuntungan dari budidaya
kelinci bila kita memulai dari awal adalah sebagai berikut:
Perkiraan
analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor induk:
- Biaya Produksi
- Kandang dan perlengkapan =Rp.
1.000.000,-
- Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000
=Rp.
600.000,-
- Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000, =Rp.
60.000,-
- Pakan
- Sayur + rumput =Rp.
1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) =Rp. 2.000.000,-
- Obat =Rp.
1.000.000,-
- Tenaga kerja 2 x 12 x Rp.
150.000,- =Rp.
3.600.000,-
Jumlah biaya produksi =Rp. 9.260.000,- - Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan: - Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- =Rp.
6.000.000,-
- Kelinci potong 20 x 15 x Rp.
50.000,- =Rp.
15.000.000,-
- Feses/kotoran =Rp.
60.000,-
- Bulu =Rp.
750.000,-
Jumlah pendapatan = =Rp. 21.810.000,- - Keuntungan =Rp.
12.550.000,-
Perkiraan diatas adalah penanganan
secara maksimal baik itu perawatan, pemeliharan dan hasil jual maksimal. Namun
hasil jual yang masksimal tergantung dari cara pemasaran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar