Pendahuluan
1.
Latar belakang
Dewasa ini merupakan jaman di mana kita dituntut kreatif
dalam membuka usaha atau lapangan pekerjaan guna meraih kesejahteraan hidup
karena seiring bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah pekerjaan yang
dibutuhkan juga semakin banyak dan bila jumlah lapangan pekerjaan tidak
sebanding dengan jumlah penduduk maka akan banyak yang menjadi pengangguran,
bila kita tidak memiliki modal untuk membuka usaha kita bisa menjadi tenaga
kerja, namun menjadi tenaga kerjapun tidak mudah kita perlu memiliki skil atau
kemampuan sesuai bidang yang di butuhkan. Kita juga dituntut untuk mampu
melihat potensi alam dimana kita tinggal untuk di manfaatkan, di kecamatan
tumijajar contohnya mereka mampu mengembangkan potensi tanah yang subur dan
cocok untuk di tanami pisang, sehingga mereka membudidayakan tanaman pisang sebagai usaha mereka, merekapun membuat aneka
olahan dari pisang. Selain itu juga strategi pemasaran menentukan kemajuan dari
usaha tersebut karena persaingan yang menuntut kita untuk mampu bersaing dengan
yang lain, atau bila kita tidak mampu bersaing bisa saja kita akan gulung tikar
terlebih dahulu. Konsistensi dalam menjalankan usaha juga di perlukan untuk
keberlangsungan usahanya.
2.
Rumusan Masalah
·
Bagaimana cara budidaya
pisang?
·
Apa yang bisa di manfaatkan
dari pisang?
Pembahasan
1.
Budidaya Pisang Kepok
Pisang boleh
jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan
tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya
adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang
cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya tanaman
pisang termasuk dalam family Musaceae. Nama lain dari pisang kepok sendiri
adalah Musa x paradisiaca
Berikut ini adalah cara budidaya
pisang kapok di lampung
·
Pemilihan Lokasi
·
Penentuan Waktu Tanam
·
Pembersihan ( Penyiapan Lahan )
·
Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
·
Penyediaan Benih
·
Pembuatan Lubang Tanam
·
Penanaman
·
Pengairan
·
Penjarangan Anakan
·
Sanitasi Lahan
·
Pembrongosan
·
Pemotongan Jantung Pisang
·
Penyanggahan
·
Pengaturan Jumlah Daun
·
Penentuan Saat Panen.
·
Panen
·
Perlakuan Lepas Panen
2.
Manfaat Pisang
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking
banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti
pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah
digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas,
tanduk, dan uli.
Buah pisang
diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak
Selain
memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat
menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak
mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif
populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang
Molen (Bogor), dan epe (Makassar).
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Nilai energi
pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan
berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi
daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.Karbohidrat
pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir
dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab
itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan
energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah
tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan
kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang
dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu
tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat
baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang
mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga
cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme.
Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini
merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara
biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa
glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan
baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut
terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan
glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber
karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di
saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang
cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus
dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian,
kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3
persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam
jumlah banyak.
Pisang juga kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor,
kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral
pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram
dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan
0,1 mg seng untuk berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama
provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering,
sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu
tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Penutup
1.
Kesimpulan dan saran
Telah kita pelajari bagaimana cara
budidaya dari pisang serta manfaatnya, tentu kita harus bisa mengambil sebuah
keuntungan dan menjadikan hal tersebut modal berusaha seperti apa yang di
lakukan beberapa masyarakat di daerah lampung, tentu tidak hanya di lampung
pisang bisa hidup karena ada pepatah yang mengatakan, bahwa kayu di negri
kitapun bisa tumbuh jadi maka mari kita berdayakan sumber daya alam yang ada
tanpa merusak alam tentu dengan melestarikan dan melakukan budidaya. Mungkin di
lampung identik dan khas dengan kripik pisang yang sangat akrab di telinga
kita, tentu di setiap daerahpun mampu untuk bersaing dengan kripik lampung atau
juga bisa membuka peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
di sekitar kita, karena sungguh negeri ini bagaikan surge, bila bukan kita yang
memanfaatkan dan melestarikannya, lalu siapa lagi. Dari pada selalu iri dengan
kesuksesan orang, mari masyarakat bergerat untuk sukses seperti orang lain.
Daftar Pustaka
Sumarjono,Hendro,dan Rismunandar, Pengantar Pengetahuan
Dasar Holtikultura (Bandung : Sinar Baru,1979)
Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. Sinar Baru. Bandung
Saya ingin berbagi pengalaman saya mendapatkan persetujuan pinjaman dari perusahaan pinjaman Tn. Pedro, yang mana pengajuan pinjaman saya ditolak oleh bank karena kredit saya buruk. Namun Pedro memberi saya pinjaman dengan bunga 3%, sebesar 7 juta dolar AS. Saya akan mendorong orang lain yang mencari pinjaman untuk menghubungi kantor pinjaman Pedro melalui email di pedroloanss@gmail.com atau WhatsApp di +393510140339.
BalasHapus