1. Pendahuluan
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi
adalah bagian dari proses modernisasi di mana perubahan sosial dan
perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia di mana manusia mengubah
pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan
didasarkan atas pertimbangan, efisiensi,
dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut
para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan
pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia
industri dan perdagangan,
bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga
sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa
beradaptasi dengan pekerjaannya.
Industrialisasi tampaknya merupakan sesuatu yang tidak
terhindarkan bagi manusia. Secara historis kehadiran industri-industri berskala
besar di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan kolonisasi orang Barat di
daerah ini. Cikal bakal industrialisasi di Indonesia bisa dirunut dengan
hadirnya industri perkebunan pada masa tanam paksa. Loncatan besar terjadi
ketika UU Agraria tahun 1870 diberlakukan karena sejak saat itu pemodal-pemodal
asing berlomba-lomba menanamkan modalnya di Indonesia dan salah satunya pada
bidang industri manufaktur. Pabrik gula berdiri di mana-mana, diikuti dengan
berdirinya industri-industri barang kebutuhan sehari-hari dalam skala besar
serta industri manufaktur lainnya. Setelah Indonesia merdeka, sektor industri
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebagai sesuatu yang baru, industri memunculkan dampak
yang sangat beragam bagi kehidupan manusia, baik dampak sosial maupun dampak
nonsosial seperti pada perubahan fisik kota, pencemaran lingkungan, dan
sebagainya. Secara sosial, industrialisasi telah mendorong berbagai perubahan
sosial kemasyarakatan.
2. Rumusan
Masalah
Bagaimana hubungan industrialisasi dan
Indonesia?
3. Pembahasan
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industrilisasi
merupakan usaha pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan. Sejarah hidup manusia
tidak terlepas dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
mempunyai metode untuk memenuhinya sesuai dengan zamannya. Mulai zaman
prasejarah, kita mengenal kehidupan manusia purba masa berburu dan mengambil
makanan, atau dikenal food gathering. Kemudian, masa berternak dan
bercocok tanam atau food producing.
Pertumbuhan industri
di daerah pedesaan memungkinkan desa tersebut tumbuh menjadi daerah industri
dengan segala akibat positif dan negatifnya. Dari jumlah penduduk indonesia termasuk negara sedang
berkembang terbesar ketiga setelah india dan cina.
Teknologi
memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan
untuk meningkatkan devisa negara
dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga
tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.
Dibalik
kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam
cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota kota
yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya,
Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir seluruh kota kota di pulau Jawa sudah
mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah tersebut tidak pesat
perkembangan industrinya.
Pencemaran
dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola
pengelompokannya. mengelompokkan pecemaran atas dasar:
2. Pengelompokan
menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara, air, tanah,
makanan, dan sosial.
Kehadiran
industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk, dimana sebelum
adanya industri sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani
dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti
buruh industri batu bara dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya
industri masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas.
Sektor
pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang,
misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung kecil di rumah yang
menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah untuk di
jangkau1.
Bertambahnya
jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah memberikan
kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Aktivitas masyarakat sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk
pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual
hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah melakukan
berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang
disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun
ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat dimanfaatkan oleh
seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran biaya besar seperti
pemasangan telefon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang tersedia lebih
mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya sekolah-sekolah
dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana
olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya dapat dimanfaatkan
langsun oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang
memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan menengah kebawah juga dapat
memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang masuk dalam wilayah desa,
sehingga masyarakat desa tidak perlu lagikeluar wilayah dengan berjalan kaki
atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menujukota kecamatan atau
kota kabupaten.
Pembangunan
industri di satu sisi memberikan sisi positif namun di balik hal itu terdapat juga dampak negatif yang juga
dirasakan oleh banyak masyarakat. Dampak
negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi
tanah, dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk.
Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah
Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
aktifitas industri.
Upaya yang
telah dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil terjadinya resiko pencemaran
linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin untuk tidak adanya masalah
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi mengenai air sumur
penduduk yang terkontaminasi dengan limbah yang berasal dari perusahaan.
Kapasitas limbah yang cukup banyak sementara kualitas dan kapasitas penampung
limbah kurang memadai akibatnya limbahmenyerap dalam tanah sampai ke air sumur
masyarakat.
Selain
pencemaran terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi akibat
kebisingan suara yang dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi batas.
Salah satu cara menguranginya adalah dengan melakukan perbaikan kualitas
bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan menambah pepohonan di
sekitar pabrik.
Pencemaran
lingkungan yang juga terjadi adalah polusi udara, dimanapolusi tersebut berasal
dari kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang pembuangan limbah asapnya
melalui cerobong perusahaan, terutama perusahaan yang dalam produksi lebih
banyak melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi udara dihasilkan dari
kegiatan industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya truk-truk perusahaan
yang berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk mengangkut hasil produksi
perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak dan menimbulkan debu-debu
tebal di jalan.
Perkembangan
jumlah industri yang cukup pesat secara langsung memberikan peluang kesempatan
kerja yang lebih luas, hal ini yang kemudian menarik pendatang untuk berusaha
mendapatkan pekerjaan di sektor industri. Seiring perkembangan industri jumlah
pndatang yang berada di wilayah-wilayah ndustri terus bertambah.
Masalah
sosial mulai muncul ketiks penduduk asli kesulitan memperoleh pekerjaan di
sektor industri sehingga terjadi tuntutan-tuntutan warga asli agar bisa
mendapatkan pekerjaan.
4. Kesimpulan
Pembangunan
dan perkembangan industri di sekitar dan dalam wilayah desa telah menyebabkan
perusahaan sosial ekonomi dan berdampak positif dan negatif pada masyarakat
tersebut. Perubahan sosial ekonomi masyarakat meliputi:
Perubahan
mata pencaharian, yaitu sebelum industri bermata pencaharian di sektor
pertanian setelah adanya industri masyarakat beralih ke sektor industri dan
jasa.
perubahan
kesempatan kerja, yaitu setelah berkembangnya industri maka peluang kesempatan
kerja semakin luas. perubahan tingkat pendapatan, adanya perubahan pendapatan
masyarakat setelah berkembangnya industri.perubahan jumlah sarana dan prasarana
Dampak positif terhadap masyarakat
adalah penciptaan peluang usaha dan pekerjaan,yaitu terciptanya peluang usaha
dan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya
terhadapa masyarakat adalah pencemaran lingkungan antara lain polusi air
bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara.dampak negatif lainnya adalah
adanya potensi konflik, disebabkan oleh kecemburuan sosial yang disebabkan oleh
kecemburuan sosial sebagian orang asli desa terhadapmasyarakat pendatang dalam
kemudahanmengakses pekerjaan khususnya di sektor industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar