1.
Latar Belakang
Dewasa ini Indonesia merupakan negara
berkembang yang banyak mengalami masalah di bidang ekonomi yang dimana
masyarakat mengalami masalah yang kompleks, dimana indonesia terus berusaha
memajukan kehidupan masyarakatnya guna mensejahterakan kehidupan masyarakatnya
agar mampu bersaing dengan negara lain yang jauh lebih berkembang dan tidak
menjadi negara yang tertinggal terutama di bidang ekonomi. Banyak usaha
pemerintah untuk meningkatkan mutu dari masyarakat indonesia hal itu mulai dari
pengembangan usaha kecil dan menengah hal itu di dorong dengan kebijakan
pemerintah dengan adanya program kredit usaha rakyat yang dimana program
tersebut diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan tingkat produktifitas
masyarakat dalam menghasilkan produk-produk tertentu.
Selain itu juga tingkat produksi tersebut menandai
seberapa berkembangnya masyarakat
tersebut, karena tentu semakin tinggi tingkat produksi maka semakin tinggi
tingkat pendapatannya dan tingginya pendapatan tanda mulai berkembang dan
majunya masyarakat tersebut. Namun selain itu juga masyarakat maju bisa dilihat
dari tingkat konsumsimnya.
Indonesia sendiri merupakan negara yang
mempunyai sumberdaya alam yang sangat melimpah seperti hasil hutan,
pertambangan, hasil laut dan pertanian. Tapi indonesia masih saja menjadi
negara dunia ketiga/negara berkembang karena kurangnya sumber daya manusia yang
mampu mengolah potensi-potensi yang dimiliki indonesia. Ciri negara berkembang
seperti, pendapatan rendah, pendidikan penduduknya rata-rata rendah, tingkat
pertumbuhan penduduk tinggi dan angka pengangguran yang tinggi
2.
Rumusan Masalah
Pada
kesempatan kali ini rumusan masalah yang akan diangkat adalah :
·
Mengapa tingkat produksi
mempengaruhi berkembangnya sebuah masyarakat?
·
Apa yang mempengaruhi
tingkat produksi masyarakat yang tinggi?
3.
Kerangka Teori dan Pembahasan
Walt .W. Rostow “Teori Pertumbuhan Tahapan Linear”,
proses pembangunan bergerak dalam sebuah garis lurus yakni masyarakat yang
terbelakang ke masyarakat yang maju dengan tahapan sebagai berikut:
·
Masyarakat Tradisional
dan masyarakat pertanian. Ilmu pengetahuan masih kurang.
·
Prakondisi untuk Lepas
Landas, masyarakat tradisional terus bergerak walaupun sangat lambat dan
pada suatu titik akan mencapai posisi pra-kondisi untuk lepas landas.
·
Lepas Landas ditandai
dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan
ekonomi. Tabungan dan investasi yg efektif meningkat 5% - 10 %.
·
Bergerak ke
Kedewasaan dan teknologi diadopsi secara meluas.
·
Jaman Konsumsi Masal yang
Tinggi, Pada tahap ini pembangunan sudah berkesinambungan
Beranjak dari apa yang dijelaskan Walt .W. Rostow tentang “Teori Pertumbuhan
Tahapan Linear”, maka produksi juga dapat dikatakan sebagai sebuah titik berat
yang memiliki peran dalam sebuah negara dengan masyarakat yang sedang
berkembang.
Kata
produksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan.
Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa.
Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut produsen.
Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut produk.
Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau
badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau
jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan barang dan
jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan nelayan
termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga didefinisikan
sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sedangkan, pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada
kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau
utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada
dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini:
·
Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini,
kegiatan produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga
bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian,
peternakan, dan perikanan.
·
Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian
ini, kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan
jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi.
Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari singkong atau
membuat pakaian dari kain.
Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor
produksi. Apa itu faktor produksi? Faktor produksi adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam
(natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian
(skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor produksi alam dan
tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama), sedangkan modal dan tenaga
kerja disebut faktor produksi turunan.
·
Faktor Produksi Alam: Faktor produksi alam ialah semua kekayaan
yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi alam sering pula disebut faktor produksi asli. Faktor produksi
alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
·
Faktor Produksi Tenaga Kerja: Faktor produksi tenaga kerja (labor)
ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan
kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor
produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai
pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan.
·
Faktor Produksi Modal: Faktor produksi modal adalah faktor
penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor
produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana
pengangkutan, atau bangunan.
·
Faktor Produksi Keahlian: Faktor produksi keahlian adalah keahlian
atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan
mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Masalah Produksi
Dalam menghadapi
kelangkaan sumber daya, orang harus menetapkan pilihan terbaik dari berbagai
kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Nah, untuk menganalisis penentuan
pilihan dan permasalahan ekonomi dapat digunakan beberapa pedoman pertanyaan
sebagai berikut.
·
Apa yang akan Diproduksi (What)
Pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana asal usul barang
dan jasa hingga bisa memenuhi kebutuhanmu? Tentu saja barang-barang tersebut
tidak asal dibuat saja, melainkan seorang produsenharus mampu menguraikan
pertanyaan ”what”. Pertanyaan ini menyangkut tentang barang apa yang akan dihasilkan dan berapa
banyak jumlah yang akan diproduksi. Jadi, pertanyaan ”what” untuk menentukan
penggunaan satu sumber daya tertentu dan apa yang akan dihasilkan.
·
Bagaimana (How)
Setelah Anda menjawab pertanyaan pertama, pertanyaan
selanjutnya yaitu bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang yang
diinginkan tersebut. Ya, pertanyaan ”how”
untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan, dan
dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal. Artinya, hasil yang
diinginkan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
·
Untuk Siapa (For Whom)
Di sekitar tempat tinggal Anda mungkin terdapat industri rumah
tangga. Dari kegiatannya, sebenarnya industri tersebut memproduksi barang untuk
siapa? Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri ataukah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat luar negeri? Jika untuk konsumsi di dalam negeri,
masyarakat manakah yang menjadi target penjualan? Kemudian, bagaimana
pendistribusiannya, apakah melalui koperasi, pasar, toko, atau membeli langsung
dari produsen?
4.
Kesimpulan
Jadi sebuah masyarakat yang memiliki
tingkat produksi yang tinggi akan berimbas pada penghasilan yang tinggi pula,
dimana yang kita tahu masyarakat dengan penghasilan yang tinggi adalah salah
satu tanda dari sebuah negara negara berkembang ataupun sudah maju, dan maka
dari itu pemerintah harus mampu mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan
produksi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri guna memenuhi
kebutuhan konsumsi nasional agar tidak bergantung pada negara asing sebagai
penyuplai produk yang kita butuhkan, bahkan ketika kebutuhan nasional tercukupi
kita bisa mencoba melakukan kegiatan ekspor guna memajukan kegiatan
perekonomian negara itu sendiri.
Daftar Pustaka
Hoogveli, Ankie MM. 1985. Sosiologi Masyarakat Sedang
Berkembang. Edisi pertama.
Jakarta: CV.Rajawali
Sovie, Niam. 1987. Materi Pokok Sistem Ekonomi Indonesia.
Jilid 1.
Karunika Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar